Cerita Perjalanan Jepang 9 Hari

Hallo Everyone, kali ini aku mau berbagi cerita perjalanan ke Jepang selama 9 hari, tentunya ala budget traveler ya alias backpacker. 

Perjalanan ke Jepang bagi aku adalah seperti mimpi, karena ini merupakan negara impian aku untuk di explore. Berawal dari ajakan teman aku karena mendapatkan tiket promo Japan Airlines di Traveloka, seharga 3,9 juta untuk perjalanan pulang-pergi, tanpa banyak berpikir kami langsung issued ticket terlebih dahulu, kami membeli tiket sekitar November 2018 untuk perjalanan Maret 2019. Kami memiliki waktu yang cukup panjang selama 4 bulan untuk mempersiapkan perjalanan ini.

Sesuai kesepakatan kami mengunjungi 3 kota selama di sana yaitu Osaka, Kyoto dan Tokyo. Penerbangan kami tiba di Narita, sehingga perjalanan Narita-Osaka dan Kyoto-Tokyo kami menggunakan night bus yang kami beli di Willer sementara untuk Osaka-Kyoto kami menggunakan kereta. Untuk list harga nanti akan aku informasikan di akhir tulisan ini ya. 

List persiapan perjalanan ke Jepang : 

1. Tiket pesawat sudah kami informasikan bahwa kami mendapatkan tiket promo Japan Airlines di Traveloka, seharga 3,9 juta untuk perjalanan pulang-pergi. Jangan lupa sering-sering cek karena perjalanan ke Jepang ini menempuh waktu sekitar 8 jam, aku sarankan memilih penerbangan full-service supaya lebih nyaman dan tidak terlalu lelah di perjalanan. 

2. Paspor dan Visa

Untuk pemilik E-Paspor kamu cukup mendaftarkan visa waiver melalui Kedutaan Besar Jepang yang ada di Jl. MH Thamrin Jakarta Pusat (untuk yang domisili Jabodetabek) dan ini free, proses juga mudah dan cepat, hanya cukup membawa E-Paspor dan mengisikan formulir aplikasi yang disediakan di sana. Sedangkan, untuk pemilik Paspor biasa maka kamu harus mengajukan visa secara manual melalui Japan Visa Application Center (JVAC) yang terletak di Lotte Shopping Avenue lantai 4 (samping Studio XXI) untuk syarat yang dibutuhkan silakan cek di link ini. Pada perjalanan ini aku menggunakan E-Paspor, sementara teman aku Paspor biasa.

3. Penginapan
Untuk penginapan kami memilih tinggal di hostel kapsul karena harga yang terjangkau untuk Bacpacker, kami juga membeli hotel di Traveloka dengan budget sekitar 300k-500k per malam.

4. Japan Pass/ IC Card
Kami tidak membeli JR Pass dikarenakan memang setelah dihitung, bahwa akan lebih hemat tanpa JR Pass karena kami tidak berniat menggunakan Shinkansen, melainkan menggunakan Willer bus untuk perjalanan antar kota, menggunakan bus akan menghemat waktu menginap jadi lumayan lah. Untuk card yang kami gunakan adalah Suica, kemudian kami membeli beberapa tourist pass di Klook, kami membeli Hankyu Tourist Pass dan Osaka Amazing Pass. Sebagai informasi untuk Suica ini bisa digunakan untuk kereta, jajan di minimart ataupun naik bus, tapi harus cek juga ya mana kereta yang menerima IC Card semacam suica/pasmo/icoca, karena beberapa line kereta tidak menerima pembayaran IC Card (tertentu) jadi harus membeli tiket manual. Jika salah tap maka IC Card kamu nantinya akan Error dan harus dibenarkan di stasiun besar (pengalaman aku). 

5.WiFi/ Sim Card
Internet is a must! karena, andalan selama di Jepang adalah google map untuk cek rute kereta/bus dan lainnya, jadi jangan sampe gapunya paket internet ya, walaupun di banyak kereta ada wifi, tetep aka kamu akan butuh internet di objek wisata/ pusat perbelanjaan biar ga nyasar, karena cukup susah berkomunikasi jika tidak bisa bahasa Jepang. Oya, kami menggunakan Sim Card untuk paket 8 hari yang dibeli melalui Traveloka atau juga bisa melalui Klook, sesuai preferensi saja.

6. Uang Tunai
Aku sering baca-baca terkadang imigrasi Jepang melakukan random check untuk tourist yang datang, sehingga pastikan dokumen perjalanan kamu lengkap dan uang tunai cukup. Rules nya sehari di Jepang diibaratkan menghabiskan 1 juta (IDR), jadi kalau 9 hari sekitar 9 juta. Tapi, saya hanya menukar sekitar 6 juta dan alhamdulillah, di imigrasi lancar tanpa pertanyaan apapun langsung lolos.
Untuk penukaran uang jangan lupa membandingkan money changer, cari yang rate nya bagus ya.

Dan terakhir harus siap tenaga extra untuk jalan kaki ber kilo" meter, naik ratusan anak tangga dan seret-seret koper.

Berikut itinerary aku:

Day 1 :
Berangkat dari Jakarta (CGK) - Narita (NRT), tiba di Jepang lumayan udah sore dan kami langsung naik Bus dari Narita menuju Tokyo, sesampainya di Tokyo kami dan makan malam, lalu lanjut ke Shinjuku untuk naik Willer Bus menuju Osaka.

Day 2 :
Tiba di Osaka (Umeda Station) kami langsung menuju tolilet untuk sikat gigi dan ganti baju, kemudian menuju hotel untuk titip koper, kami tidak sewa loker karena setelah dihitung lebih hemat naik kereta ke hotel dan titip koper. Tur hari ini kami menuju Osaka Castle dan Tempozan Giant Ferris Wheel, kemudian sore menuju malam kita menuju Namba Street dan makan malam di Ramen Honolu (Halal Ramen).


Hanami at park aside Osaka Castle

Osaka Castle

Tempozan Giant Ferris Wheel

Lumayan kami menggunakan Osaka Amazing Pass, bisa free naik Kapal di Osaka Castle dan Tempozan Giant Ferris Wheel ini, untuk kacanya ada yang transparan jadi pas nyampe atas lumayan agak serem gitu, dan view nya keren banget dari atas. Kami mengakhiri tur setelah keliling Namba Street dan makan ramen Honolu yang jalan kaki nya lumayan banget. Berakhir tepar di hotel untuk menyiapkan tenaga keesokan harinya.

Sedikit review untuk hotel kami Shin Imamiya ini lumayan deket beberapa statiun kereta dan hotelnya bagus, 1 kamar muat 1 orang dengan gaya tatami (tidur di lantai) ada TV dan bathtub kecil, sangat nyaman untuk backpacker. 

Day 3 :
Hari ini kami berencana menuju Expo 70 Commemorative Park, lumayan agak jauh dari kota Osaka karena agak pinggiran gitu. Tapi pas sampe ternyata keren banget, tamannya masih ada Sakura.

70's commemorative park


Setelah puas main di taman yang sangat luas kita lanjut ke Shitennoji dan Umeda Sky Building. Shitennoji lumayan jauh dari stasiun jadi ya jalan kakinya agak gempor juga sih. Lalu, destinasi berikutnya adalah Umeda Sky Building, sebenaarnya gedung Umeda ini adalah perkantoran biasa, namun gedung ini merupakan bangunan tertinggi di kota Osaka, sehingga rooftop nya dijadikan tempat wisata, dan memang benar pemandangan dari atas gedung ini lumayan keren, pemandangan rapinya kota Osaka dan melihat sunset di sore hari. Oya, untuk angin dari atas gedung ini lumayan kencang jadi dingin banget, tapi gausah khawatir kalo mau ngopi-ngopi cantik sambil menikmati pemandangan, bisa banget kok. Ada banyak caffee di bawah rooftop nya yang akan membuat kamu betah berlama-lama di sini.


Setelah sudah lumayan kedinginan dan kaki sudah lelah berjalan seharian, kami memutuskan untuk kembali ke hotel.

Day 4 :
Hari ini kami Check-out hotel dan langsung naik kereta menuju ke kota berikutnya, yaitu Kyoto. Kami naik kereta dan langsung menuju hotel untuk titip koper. Kami menginap di Nine Hours Kyoto hostel, hotel ini deket dengan Kawaramachi Station jadi lumayan enak kemana-mana. Review untuk hotel ini lumayan reccomend untuk Backpacker, dengan konsep modern dan canggih, merupakan pengalaman yang menarik menginap di sini. Kamu akan tidur di dalam kapsul yang berada dalam 1 lantai dan ruangan besar (mirip rumah lebah XD), kemudian untuk kamar mandi umum+locker akan di lantai berbeda, kamu juga akan diberikan peralatan mandi dan baju tidur. Untuk lantai wanita dan pria dibedakan, juga lounge nya berbeda. Menurut saya konsep seperti ini sangat bagus karena akan menjaga privasi tamu hotel, terutama wanita yang backacker sendirian, kekurangan di sini adalah tidak ada pantry untuk tamu jadi kami tidak bisa membuat makanan instan atau minuman hangat.


Arashiyama Bamboo Forest


Food court at Arashiyama

Setelah kami menaruh koper, kami pergi ke Arashiyama Bamboo Forest. Saya sangat excited karena pemandangan di sini luar biasa indahnya. Keluar dari stasiun cukup sedikit berjalan dan akan langsung masuk ke kawasan Arashiyama ini. Pemandangan di sini sangat indah dan berasa seperti pedesaan, ada sungai yang bisa buat bersantai atau taman buat hanami an. Tapi kawasan ini akan lebih indah luar bisa jika musim gugur dan semi. Untuk menuju Bamboo Forest, kita harus berjalan mendaki agak lumayan jauh, namun karena dingin dan pemandangannya indah, tidak akan lelah sampe atas. Saat tiba, kawasan ini udah sangat ramai dan sulit untuk berfoto di Bamboo Forestnya, so sad kurang pagi datengnya. Selesai menikmati kawasan Bamboo Forest, bisa juga naik ke bukit untuk menikmati pemandanagan dari atas atau turun untuk ke cafe-cafe dan restoran yang banyak menyediakan aneka ragam makanan dan minuman. Juga terdapat cafe tekenal yang antriannya cukup pancang yaitu Arabica Caffee, saya dan teman saya sengaja tidak mampir karena malas antri. Remaja Jepang terlihat sangat gembira ketika berhasil membeli kopi dan foto di depan danau, mungkin lagi hits banget di sana.

Kinkakuji Temple

Selesai berwisata di kawasan Arashiyama, kami memutuskan naik kereta menuju Kinkakuji Temple, kereta ke sana cukup untik yaitu hanya terdiri 1 gerbong dan melewati pedesaan Kyoto. Selesai naik kereta kami melanjutkan perjalanan menggunakan Bus dan sempat nyasar karena cukup membingungkan haltenya, alhamdulillah setelah nyasar kesana kemari, sampailah kami di Kinkakuji Temple yang ketika kami tiba sangat ramai. Namun, kelelahan kami terbayarkan dengan pemandangan yang indah, persis di gambar-gambar, ketika Jepang masih impian saya untuk Traveler. Setelah puas foto dan berkeliling, kami kembali ke hotel dengan naik Bus, karena untuk lokasi transportasi publik terdekat dari Kinkakuji adalah halte bus. Hotel kami dekat dengan pasar tradisional (lupa namanya), jadi kami lanjut beli camilan dan sedikit berbelanja di pasar lalu pulang ke hotel selepas makan malam.

Day 5 :
Kami melanjutkan eksplor Kyoto dengan mengunjungi Fushimi Inari Taisha, lokasi ini sangat terkenal di Jepang, sebenarnya area ini adalah Kuil tempat peribadahan agama Shinto dan karena unik dan menarik dengan tangga yang panjang hingga ke puncak Gunung Inari. Kami bertekad untuk mendaki ke puncak Gunung ini dan memang lumayan melelahkan. Kuil ini terlihat selalu ramai sepanjang hari, entah orang berwisata ataupun warga lokal Jepang yang hendak beribadah.

Fushimi Inari Taisha

Selesai dari Fushimi Inari, kami melanjutkan perjalanan ke Kiyomizu Dera dengan naik kereta. Setiba di sana cukup ramai dengan turis berkunjung, sepanjang perjalanan menuju temple juga banyak sekali kedai-kedai aksesoris maupun makanan/ minuman. Kami sudah kehabisan tenaga setibanya di temple jadi hanya duduk dan menikmati suasana hingga sore hari.

Day 5 :
Kami akan menuju Tokyo di malam hari, untuk pagi hari kami tidak memiliki Itinerary pasti, pada awalnya kami hendak menuju Kobe tapi karena cukup jauh akhirnya kami batal dan kembali ke Arashiyama hanya untuk menghabiskan waktu di sana. Kami mendatangi sebuah restoran untuk makan siang dan menghabiskan waktu di pinggiran sungai hingga sore hari sebelum melanjutkan perjalanan ke Tokyo menggunakan Bus. Kami menuju Tokyo sekitar jam 22:00 waktu setempat menggunakan Willer Bus. Sebagai informasi, seperti transportasi di Jepang pada umumnya yaitu datang sangat tepat waktu, selama dalam bus tidak diperkenankan berisik/ makan karena ini merupakan sleeper bus, namun sangat nyaman selama tidur dalam perjalanan Bus ini.

Day 6 :
Kami tiba di Tokyo dan sangat excited kala itu, hingga saya dan teman saya sempat terpisah di stasiun Tokyo, kami sempat saling mencari selama 1 jam lebih dan akhirnya memutuskan ke hotel, ya kami akkhirnya bertemu di hotel. Kami menginap di Shin Imamiya Hotel, hotel ini juga semacam kapsul, namun lebih memiliki konsep Traditional dibandingkan Nine Hours. Tapi secara personal, saya lebih menyukai hotel ini karena konsep tradisional ala Jepangnya, sama seperti sebelumnya untuk room wanita dan pria dibedakan. Dalam 1 lantai terdiri dari bedroom, bathroom, locker, pantry dan lounge. Saya suka karena fasilitasnya juga lebih lengkap, dalam kamar mandi sudah diberikan perlatan mandi lengkap, baju tidur juga skincare yag bisa dipakai umum (saya coba lumayan bagus juga sih). Di Lounge juga bisa menikmati makanan sambil nonton TV, merendam kaki di batu hangat ataupun refleksi. Mantap bukan :)
Lokasi hotel ini juga tepat di depan pasar Ameyokocho, jadi lumayan ramai. Tapi pasar ini sudah tutup jam 9 malam lho, jadi pastikan kalo mau belanja  jangan kemalaman karena toko-toko umumnya tutup dengan sangat tepat waktu. Jika pasar sudah tutup akan tetap ada beberapa kedai minuman yang buka, biasanya para pekerja di Jepang akan minum-minum sepulang kerja hingga larut malam (jadi inget papa nya Shinchan).
Jajan Es Krim di Ameyokocho sekaligus ketemu temen lama yang tinggal di Jepang


Hari pertama di Tokyo kami mengunjungi Sensoji Temple dan melanjutkan ke Akihabara untuk makan siang di restoran Curry Bento Halal, lalu ke Korean Town (tapi tidak menemukan yang kami cari). Kami melanjutkan perjalanan ke Harajuku Street. Saya berpisah dari  teman saja di Harajuku, karena ingin bertemu teman lama. Sementara teman saya melanjutkan perjanan ke Tokyo Tower. Malamnya, kami makan di Ameyokocho dan beli es krim greentea yang enak banget.

Day 7 : 
Hari yang sangat dinantikan, kami ke Kawaguchi !



Kami naik bus Willer lagi, sebenarnya ini diluar itinerary karena harga bus ke sana yang agak lumayan. Berkat berhemat di hari-hari sebelumnya, kami memutuskan ke Kawaguchi. Perjalanan memakan waktu 3 jam (jadi pp 6 jam), lumayan lama sehingga kami harus memanfaatkan waktu selama di sana semaksimal mungkin. Sepanjang perjalanan, pemandangan cukup indah, ga terbayangkan betapa indahnya saat sakura masih bermekaran. Setibanya di Kawaguchiko Station, ada beberapa pilihan untuk menuju danau Kawaguchi, dan kami sebagai backpacker sejati tentunya memilih jalan kaki. Tiba di danau kami memutuskan untuk naik Cable Car menuju puncak. Sebagai informasi, pemandangan dari puncak sangat amazing, gunung Fuji terlihat dengan jelas diantara bunga Sakura yang masih bermekaran. Sungguh tidak menyesal datang ke sini, menikmati makan siang dengan pemandangan luar biasa :). Selesai menikmati puncak, kami turun dan kembali ke Kawaguchiko Station supaya tidak tertinggal Bus.
Setibanya di kota Tokyo, kami menuju Shibuya, melihat patung Hachiko dan lanjut berbelanja hingga malam hari sampai tidak tersisa sebagai wujud berakhirnya perjalanan kami. So sad :(

Day 8 :
Waktunya Check-out dan ke bandara, Jaa mata ne Japan

Berikut Budget jalan" kali ini :



Jika mau tanya-tanya bisa email santychan92@gmail.com, dengan senang hati membantu InshaAllah :)


How we spent most of evening, while enjoying snack :) 

PS : All these picture was taken by my friend Bima








1 komentar

  1. Best 777 Casino Resort Hotel Map & Directions
    Find the best 777 Casino Resort 시흥 출장마사지 Hotel in Reno, NV and 100+ other 의왕 출장샵 hotels 하남 출장마사지 in the area. See reviews, photos and cheap rates for 777 Casino 제천 출장안마 Resort in Reno, 속초 출장마사지

    BalasHapus