Backpacker to Singapore

HAPPINESS AND SADNESS EXPLORING SINGAPORE 

Akhirnya setelah berbulan-bulan kerja partime saya dan teman-teman dapat mewujudkan impian kita, Backpacker ke Singapore. Saya bahkan gak pernah menyangka dapat berangkat karena sempat pesimis, bagaimana bisa saya ke sana sedangkan keuangan mepet dan ga mungkin minta orang tua untuk Backpacker kan? tapi, Alhamdulillah Allah memberi kemudahan rezeki untuk saya berangkat dengan ongkos pas-pasan, tapi seru!! hehe
Tiket PP Jkt-Sin dan Sin-Jkt kami beli jauh-jauh hari sekitar 5 bulan sebelum berangkat, idenya karena saya melihat iklan promo "Jetstar buy 1 get 1 dengan sahabat", akhirnya saya dan 3 orang teman saya membelinya, jadilah kami berempat denga masing-masing membayar sekitar Rp. 450.000,- sangat murah untuk ke Singapore lho, bahkan lebih murah dari ongkos saya PP pulag kampung, hihi
Setelah itu saya giat mencari partime job sana-sini karena saat itu ga ada uang sama sekali, setelah beberapa bulan kami mulai booking hostel, karena harganya lumayan terjagkau sekitar SGD 22/pax (sharing room 8 bed) kami booking di booking.com, hostel kami bernama Traveller@SG yang terletak di daerah Lavender, proses bookingnya kami cukup memberi nomor digit kartu kredit dan untuk pembayarannya langsung on the spot. Kita hanya cukup mencetak bukti bookingan tersebut. Saya juga meminyam EZ Link untuk penggunaan MRT dari temen saya, sehingga cukup menekan budget perjalanan.
Beberapa minggu sebelum keberangkatan saya dan temen-temen getol cari info tentang Singapore, dan kamipun mulai menyusun itinerary kasar untuk di sana nanti, dan teman Backpacker pun bertambah 1, sehingga total menjadi 5 orang. And then..... the day is coming!!
Dengan perbekalan sederhana sayapun menyusun perjalanan sehemat-hematnya ke Singapore 2D/2N karena sampai sana tengah malam, saya hanya membawa :
- Baju ganti 2 pasang
- Handuk kecil
- Peralatan mandi/ make up seperlunya
- Camilan
- Popmie 2 (berharap ga disita di imigrasi)
- Sendal Jepit
- Botol minum
- uang SGD 110 (termasuk bayar hostel SGD 22)
- dll
Penerbangan kami pukul 21.30, sehingga kami merencanakan berangkat abis sholat ashar karena memperkirakan macetnya Jakarta di malam minggu, tapi karena rempongnya para wanita yg make up lah segala macam, akhirnya kami baru berangkat abis maghrib, dengan menebeng mobil teman lumayanlah hemat, tapiiii kita terjusebak macet yang sangat parah dan stuck di perjalanan menuju BSD (posisi kita di Tangerang Selatan). Di situ saya dan salah seorang teman hanya berdoa, takut ketinggalan penerbangan. Alhamdulillah, kita sampai di soetta sekitar pukul 08.50an lah, tanpa sempat makan malam, bahkan makan siangpun enggak kami langsung check in dan lari ke boarding gate (untung kami sudah Web Checkin sebelumnya) sampai boarding gate baru duduk sebentar, kami langsung menuju garbarata dan terbaaaang...
Akhirnya hampir 2 jam penerbangan kita samapai di Changi, hampir tengah malam di sana, Alhamdulillahnya Popmie kami aman, lumayanlah ganjal perut. Karena kami hanya memesan kamar untuk satu malam, yaitu malam kedua. Maka, malam pertama kamipun menginap di airport, setelah menyeduh Popmie dengan semacam dispenser yang ada di aiport, kamipun berpencar (mencari bangku kosong untuk tidur) setelah pagi hari, kamipun mencari tempat makan karena udah lumayan lapar. Kami menuju KFC dengan memesan menu breakfast, harganya lumayan lhooo, saya memesan bubur yang biasanya paket goceng, disana seharga SGD 6 (hampir 10x lipat OMG)

Setelah kenyang, kami menuju stasiun MRT, saya isi saldo SGD 10 dan kemudian menuju Bugis, karena teman-teman saya mau buat Singapore Tourist Pass, saya hanya menemani. Sampai sana kepagian banget, karena weekend office buka 09.30, jadi kita hanya muter-muter gajelas sambil gendong ransel, belum mandi, perut udah laper lagi, haduh parah. Kitapun jalan kaki menuju kampung Glam dan MAsjid Sultan untuk foto-foto, lumayan jauh dari bugis tapi kami jadi tau gimana kota di Singapore itu bersih dan sangat teratur, ga ada macet dan penyebrangan pun sangat nyaman, tapi tetep kita kegerahan karena belum mandi dan bawa-bawa ransel :(


Setelah lelah berfoto, kami menuju Bugis untuk beli STP biar enak kalo naik MRT, dan kami menuju stasiun Lavender, mnseu ke hostel untuk nitip ransel. Tapii lagi-lagi, kamipun kebingungan nyari tuh Hostel, entah peta yang kami bawa membingungkan atau kita yang gabisa baca peta, kami nanya sama orang juga pada gak tahu anehnya, setelah kelelahan dan hampir putus asa, temen saya sendiri jalan mencarinya sedangkan kami berempat duduk di bawah pohon menjaga ransel, Alhamdulillah dia menemukn hostel kita yang ternyata ga jauh dari stasiun, udah kita jauh-jauh jalan ternyata salah belokan (keinget film Wrong Turn, haha )
Sampai hostel memang belum waktu check in tapi kita boleh nitip tas lho, mas yang jaganya baik dan ramah pula. Kita sempat istirahat sebentar dan kemudian melanjutka perjalanan,, mur tapi kami isi perut dulu di tempat maka Malaysia namanya Ananas Cafe, disana lumayan murah banget lho, paket maka nasi+ayam+sayur berkisar 2-3 SGD kelemahannya kami ga dapat tempat makan sehingga nyari lapak dulu buat makan, abis makan temen saya justru ketinggalan dompet dan saya menemaninya kembali ke hostel, huft makin lelah, sampai sana ternyata dia lupa naroh dompetnya itu, mau nanya mas receptionist ga ada, setelah kami bungung mas receptionnya dateng sambil bawa dompet merah, Alhamdulillah ternyata benar Singapore itu negara yang Aman ya .... :D
Next itinerary kami menuju Orchard Road, bukan buat belanja lhoo, tapi sekedar foto dan penasaran pengen beli es tusuk di depan jalan yang katanya enak dan murah itu. Naik MRT sangat nyaman, karena cepat dan tepat waktu, rutenya pun jelas. Sampai di orchard ya kita foto-foto ampe mampuas, haha. Dan kita beli es tusuk seharga SGD 1, rasanya lumayan enak karena murah juga, rame banget yang beli lhoo ... setelah makan es malah ujan, kita sudahi deh kunjungannya, kami menuju stasiun lagi, tapi lagi-lagi salah seorang teman saya ada yang ketinggalan kacamatanya, dia langsung lari mencarinya san bapak penjual es tusuk itu ternyata menyimpannya, bener-bener jempol buat Singapore :) Abis ntu, kita menuju Little India, behh di sana beda banget rasanya, tadinya ujan di Orchard, Little India justru panas abis, menurut saya ini tempat not recomended, karena baru sampe saja bau aromatik yang menurut saya justru bikin mual, mungkin ini menarik untuk sebagian orang, dan ga tahannya di sana panass, pake bangett. Kita memutuskan meninggalkan tempat itu, liat peta ada yang menari yaitu Mustafa Shopping Centre, tapi karena lokasinya lumayan jauh dan kita udah mual karena bau rempah-rempahan di Little India kita memutuskan, balik. Kita balik ke hostel untuk check in dan mandi tentunya udah berapa lama kita ngga mandi-mandi ya? haha


Sampai hostel kita check in, dan kamarnya lumayan nyaman lho dengan harga segitu. Abis mandi kita semuapun teparrrr karena malam sebelumnya ga nyenyak tiduran di Changi. Kami berencana tiduran sejam sebelum malamnya mulai jalan lagi. Setelah bangun tidur dan beres-beres, abis maghrib kami mulai jalan lagi, kali ini kita akan mengunjungi : Ananas Cafe (makan malam), Orchard Road dan Clarke Quay. Kami makan malam di pinggiran jala karena ga ada lapak, udah bener-bener nih ngegembel diliatin orang lewat cuek aja yang penting kenyang. 
Kita lanjut ke Merlion Park, di sana lagi-lagi kebingungan dari stasiun menuju Merlion Park, petanya lumaya gajelas sih. Kamipun bertanya pada orang lewat dan setelah sekian lama kita menemukan jalan, Wah Merlion!! Landmark of Singapore....


Kita foto-foto sampe ga ada puasnya di sana, satu hal yang menurut saya sangat menarik yaitu tata lampunya yang benar-benar berkesan akan kemegahan Singapore. Sebenernya lebih bagusan dan bernilai history MONAS di Jakarta, hanya saja lingkungan sekitar kurang mendukung, sehingga ga ada kesan "wah" bagi wisatawan, belim lagi sampah dan pedagang kaki limanya :( ohh Jakarta ..
Setelah lelah, puas berfoto kami menuju stasiun untuk ke Clarke Quay, tapi malangnya nasib sampe sana stasiun udah lumayan sepi, katanya MRT tutup jam 23.30 padahal masih jam 22.00an tapi kita keburu takut kemaleman, belum lagi ternyata jalanan keluar dari stasiun MRT Clarke Quay itu sangat sulit, yaitu Mall dan posisinya udah tutup, sehingga kita berasa muter-muter di Labirin dan ga nemu jalan keluar, akhirnya denga sangat kecewa kita memutuskan balik ke hostel, padahal nih tempat paling saya incer loh pemirsa :'(
Sebelum balik ke hostel kita belanja camilan, buah dan air mineral di convenience store gitu deket hostel, harganya lumayan murah lho. Balik hostel teparr lagi, kaki berasa berat banget, emang harus modal kaki kuat untuk menjadi Backpacker sejati, kamipun tidur dengan sangat nyenyak malam itu. Paginya kita persiapan checkout dan menuju destinasi selanjutnya Universal Studio Singapore dan Chinatown. Sebelumnya kami menitipkan ransel dan barang-barang di hostel dulu, dengan waktu yang sangat mepet kita langsung jalan, turun dari stasiun MRT Vivo City kita naik Bus menuju USS, tarifnya SGD 4 saya tinggal tempel karena memakai EZ Link sedangakan teman-teman saya harus bayar (ingat ya uang pas, karena ga ada kembalian), sampe USS kami langsung naik dan WOW!! bola dunia itu incaran kami berfoto-foto, emang niatnya cuma berfoto mengingat waktu mepet untuk ke airport, jam terbang kami puluk 15.30. Setelah sekitar satu jam kita cabut dan menuju Chinatown, kali ini naik Bus lagi dan ternyata tarif yang tadi udah termasuk tiket PP lho, karena kita diomelin bapak driver pas mau bayar. Sampe chinatown sekitar pukul 11.30, agenda kita belanja sejam karena harus di bandara paling telat jam 14.00, tapi karena teman-teman pada getol belanja akhirnya molorlah sampe jam satu. Belum lagi ke Lavender kita ambil ransel di hostel, alhasil kalang kabut dikejar waktu.

Sampe Changi sekitar pukul 14.45 kitapun menyusun strategi 3 orang check in, 2 orang menukar STP yang dibuat teman-teman saya karena ada saldo masing-masing SGD 10, saya sudah memberi saran untuk gausah diambil karena takut telat check in, tapi yasudahlah saya tidak termasuk pemilik STP itu, apalagi ternyata ga ngantri saya fikir semua akan aman saja. Pukul 15.00 saya dengan kedua teman saya check in, parahnya kedua teman saya yang sedang menukar STP karena paspor harus sesuai wajah pemilik, kita sampe lupa mengenai hal tersebut. Setelah dapat boarding pass, saya dan seorang teman saya lari mencari tema yang lain, setelah dapat merekapun checkin, parahnya saya melihat layar di dekat check in desk sudah final call untuk penerbangan kami, kedua teman saya dilarang check in sementara saya dan teman-teman yang sudah check in langsung dipaksa menuju boarding gate. Sedih, panik, bingung saya berlari sambil berdoa, sampai masuk garbarata, saya tidak melihat teman saya yang lain, bahkan sampai saya duduk mereka tetap ga ada. Saya menangis dengan teman saya yang akhirnya duduk di bangku kosong sebelah saya, kami bingung mau gimana? uang mereka pas-pasan, kita juga gabisa contact. Kita hanya berdoa sepanjang perjalanan, sampai Soetta saya berusaha menelpon teman saya yang tertinggal berharap bisa membantu paling tidak mengirim uang untuk beli tiket tapi percuma ga ada jawaban, sayapun stanby di arrival gate, memantau semua penerbangan dari Singapore. Dengan perasaan campur aduk kamipun pasrah, berharap ada orang baik yang membantu mereka dan kamipun berjanji akan tetap di Soetta sampai merea datang, setelah berjam-jam teman saya membaat bersalah las SMS bahwa mereka udah sampe di Jakarta, kamipun bersyukur. Dan akhirnya kami pulang bersama-sama, perasaan sangat bersalah saya rasakan, karena tidak membantu apa-apa ketika mereka berdua kesulitan disana, tapi namanya musibah siapa yang tahu. Yang pasti banyaaak sekali pelajaran hidup yang kami petik dari peradistiwa tersebut, dan semoga menjadi pelajaran berharga untuk persahabatan kami supaya lebih memperhitungkan waktu dalam melakukan segala sesuatu :)
Byee Singapore, many things i can learned from this journey!!

Budgeting Singapore 2D/2N (backpacker only) :
- Airfare PP : SGD 50
- Accomodation 1 N : SGD 22
- MRT Total SGD 15
- Meals 5 x SGD 5: SGD 25
- Jajan plus air mineral SGD 10
- Belanja SGD 50
Total sekitar SGD 172
sekitar SGD 172 x Rp. 9000 = Rp. 1.548.000,-
lumayan murah dan ini masih ada sisa kalo mau lebih hemat :)


0 komentar