Hallo, kali ini aku mau berbagi pengalaman backpacker Singapore-Kuala Lumpur. Aku kembali memilih Singapore karena alasan budget dan kemudahan melakukan backpacker di sana terutama dari segi transportasi, walaupun biaya hidup mahal, ya pintar-pintar mencari makan dan tempat menginap yang hemat saja lah.Let’s go! Perjalanan aku lakukan pada 24-28 Juli lalu, negara tujuan pertama adalah Singapore dan kemudian kami (oya aku backpackeran dengan satu temanku) melanjutkan ke Kuala Lumpur menggunakan bus.
Untuk menghemat biaya perjalanan
jangan lupa memberli tiket dan voucher hotel jauh-jauh hari ya, kemaren aku
terbang pake Tiger Air (Scoot) dan Batik Air untuk tiket PP lumayan murah,
untuk hotel di Singapore aku pake City Backpacker Hostel dan di KL pake Pacific
Express Hotel. Untuk hotel di KL ini recommend deh, dengan harga murah
fasilitas nya lumayan lebih nyaman lah dari pada di Singapore. Untuk menemukan tiket murah bisa cek juga loh
di www.traveloka.com.
Mulai di hari pertama, kami
mengambil perjalanan pagi dan tiba di Singapore sekitar jam 11 siang, kami
langsung ke hotel untuk check-in dan istirahat sebentar karena kami harus
memuli petulangan setelah itu. Kami menginap di daerah Hongkong Street, lokasi
ini sangat strategis karena dekat dengan stasiun MRT Clarke Quay. Sebelumnya
kami sudah membeli Singapore Tourist Pass di Changi Recommend dengan harga 38
SGD (lumayan mahal karena kartunya versi baru gitu) tapi ini 10 SGD nya
refundable ketika kita mengembalikan kartu nanti, dan juga penggunaannya
unlimited dengan jangka waktu 3 hari.
Sekitar sore hari kami baru
memutuskan untuk melanjutkan perjalanan tempat pertama yg kami datangi adalah
police station yang gedungnya lumayan lucu buat foto, letaknya dekat clarke
quay. Selanjutnya dari arah situ kami berjalan kaki menuju National Gallery
Singapore, sampai sana kami membeli tiket dengan harga sekitar 20 SGD, cukup
mahal tapi gapapalah bisa foto sepuasnya dan mengunjungi banyak gallery di
sana. Setelah lelah berfoto kami keluar dari gallery dan berjalan kaki menuju
Merlion Park, karena informasi dari google map lokasinya ga terlalu jauh
(tetapi lumayan juga sih jalan kakinya), keuntungan jalan kaki di Singapore ya
bisa melihat kehidupan orang-orang sana dan lalu lintas darat lah, karena kalo
naik MRT kan bawah tanah terus. Hebatnya disana itu ga ada macet dan jalur
pejalan kaki selalu tersedia, pokoknya nyamanlah dengan tata kota nya yang
sangat rapi dan lalu lintas yang terintegrasi ke seluruh destinasi wisata.
|
|
|
National Gallery |
Setelah menempuh perjalan yang
lumayan, kami akhirnya melihat The Fullerton Hotel, artinya sudah dekar area
Merlion Park, sampai sana suasananya lumayan rame dengan turis berfoto dan
banyak sekali orang Indonesia, kami juga bertemu 2 bapak-bapak dari Palembang
(kalo ga salah) dan ngobrol sebentar sambil ganti-gantian minta foto. Kegiatan
di sana foto aja karena harga makanan lumayan mahal. Tak terasa melihat jam
sudah jam 19:00, tapi langit di sana masih sangat terang, kemudian kita kembali
ke hotel dan membeli makan malam di sevel, susah juga cari tempat makan di
perjalanan dari Merlion ke hotel.
Parliament office of Singapore |
View from Merlion Park |
Fullerton Hotel |
afternoon view |
Hari kedua kami memutuskan untuk
fullday tour, kami mulai perjalanan sekitar pukul 08:00, awalnya rencana pukul
07:00 tetapi di sana masih sangat gelap. Tujuan pertama kami adalah ke Sentosa,
karena kami sudah membeli tiket ke Madame Tussaud. Kami naik MRT dari stasiun
Clarke Quay dan turun di Vivo City (sambil membeli sarapan), kami kemudian naik
bus dengan membayar 1 SGD untuk perjalanan PP. Sampai di Sentosa kami langsung
naik ke Universal Studion dan numpang foto, karena memang ga niat untuk bermain
di sana. Setelah itu kami muter-muter nyari Madam Tussaud, nanya sana sini
mbak-mbaknya juga ga jelas ngasih petunjuknya (rata-rata pake bahasa melayu).
Setelah sekian lama kami ternyata baru tau kalo harus naik kereta kecil gitu ke
Madam Tussaud, sampai disana kami harus print e-ticket di counter, sebelumnya
kami membeli di online jadi sampai sana tinggal tunjukin barcode di aplikasi
dan diberikan tiketnya, lebih mudah dan murah tentunya. Sampai sana kita
foto-foto ampe puas dan keluar sekitar pukul 11:00, sumpah panas banget jam
segitu, rencana ke Pantai Siloso kami batalkan karena ga kuat ama panasnya
tengah hari, akhirnya kami kembali kek Vivo City dan makan siang di foodcourtnya,
harganya murah. Di foodcourt Vivo City dibagi 2 area yaitu halal food (tray
hijau) dan non-halal food (tray biru), tempat cuci perlatannya juga dibedakan
jadi tidak perlu khawatir deh 😊,
suasana jam makan siang rame banget di sana.
Universal Studio's Singapore |
Madame Tussaud |
Kampong Glam |
Haji Lane |
Masjid Sultan Interior |
Setelah kenyang kami melanjutkan
perjalanan ke Kampong Glam dengan naik MRT turun di stasiun Bugis, pertama kami
mengunjungi Masjid Sultan, pas banget sampai sana sekitar pukul 14:30 (waktu
adzan dhuhur) oya waktu sholat di sana berbeda ya, jadi aku selalu liat di
aplikasi. Kami langsung masuk masjid dan sholat dhuhur berjamaah, jamaahnya
lumayan banyak dan masjidnya sangat nyaman dan bersih. Setelah selesai sholat
ada ceramah dan tersengar seperti bahasa Indonesia, kami mendengarkan ceramah
sebentar kemudian melanjutkan perjalanan yaitu foto-foto di Haji Lane, lumayan
Instagramable gitu. Setelah selesai kami melanjutkan perjalanan ke Chinatown
(karena searah sekalian belanja oleh-oleh), di sana kami beli ice cream
Singapore 1 dollar, tapi harganya sudah naik jadi 1.2 SGD. Kemudian kami belanja-belanja dan kemudian
balik ke hotel untuk naro belanjaan aja sih sambil istirahat bentar. Setelah
fresh kami melanjutkan perjalanan lagi ke Garden By The Bay, kami naik MRT
turun di stasiun Marina Bay dan jalan kaki menuju Garden By The Bay. Di sana
sangat ramai karena pas pertunjukan lampu gitu. Setelah puas kami kembali ke
arah hotel dan mampir sebentar ke Clarke Quay untuk numpang foto. Sebenrnya ku
yang ngotot pengen foto di sini, dulu pertama ke Singapore pernah pengen banget
ke sini tetapi karena nyasar gajadi deh makanya kunjungan kedua harus dateng 😊. Sebelum kembali kami
makan dulu di restoran India muslim gitu namanya restoran Teh Tarik menu dan
porsinya banyak, harga lumayan lah dan yang penting halal.
Clarke Quay |
Malam harinya kami sengaja
membeli sekalian tiket perjalanan bus yang akan kita pake keesokan paginya ke
Kuala Lumpur. Karena website pertama yang ingin kita gunakan tidak bisa
memproses pembayaran kami akhirnya mencari website lain untuk membeli tiketnya,
ternyata ketersediaan jenis bus nya berbeda lebih murah sih tapi ratingnya
sepertinya kurang bagus. Terpaksa kami beli dan ternyata ketika memilih seat
baru sekitar 3 orang yang beli, kami mencari rute keberangkatan dari Golden
Mille Complex dan turun di Berjaya Time Square harganya sekitar 16 SGD dengan
waktu tempuh tertera sekitar 5 jam sekian menit dengan nama bus Star Qisna.
Golden Mille Complex (mirip blok M) |
Kami berangkat pagi hari pukul
07:00, sebelumnya kami lupa lapor jika ingin early check out. Kami gabisa ambil
deposit karena FO nya belum buka, karena takut terlambat kita langsung pergi
dan meletakkan kunci di kotak check out hotel. Kami menuju stasiun Nicoll
Highway, dan lagi-lagi kami ga mengambil deposit Singapore Tourist Pass (kartu
STP) kami karena untuk refund hanya bsia di stasiun tertentu, Nicoll Highway
tidak termasuk. Karena kami malas ribet, yasudahlah buat kenang-kenangan.
Sampai di sana kami harus berjalan kaki sangaat jauh dan paling melelahkan
karena sambil gendong ransel, ternyata kami salah rute gara-gara google map nya
salah. Harusnya berjalan kaki cukup 5 menit kami sampai 20 menitan ☹ . Sampai sana sekitar jam 08:00
counter Star Qisna belum buka, kami menunggu jam 09:00 kemudian counter buka,
kami suruh nunggu aja sampe bus lewat dan hanya diminta bukti reservasi tiket.
Setelah bis sampai kami naik dan isinya hanya 6 orang (termasuk kami) seatnya
2-1 lumayan luas.
Kemudian, pengalaman kurang
menyenangkan kami lalui. Kami melewati 2 kali pemeriksaan imigrasi yaitu keluar
dari Singapore dan masuk ke wilayah Malaysia. FYI, untuk pemeriksaan biasanya
kita diteriakin ama supir suruh bangun dang langsung lari menuju antrean, dan
ternyata antreannya sangatlah panjang melebihi imigrasi bandara, kami was-was
takut ditinggal bis aja. Ternyata supirnya nungguin, saat pemeriksaan kedua
yaitu di Malaysia, barang-barang kami dikeluarkan dari bus dan sambil antri
sambil gendong ransel, aku pikir akan ada pemeriksaan barang eh ternyata tidak,
sama seperti Singapore hanya pemeriksaan dokumen perjalanan saja. Setelah itu
kami naik bus yang sama, kemudian setelah beberapa lama masuk wilayah Malaysia
kami berhenti di pom bensin dan disuruh pindah bus. Asem banget pantesan bus
ini murah ternyata operan gini modelnya, sungguh bus kedua tidak nyaman isinya
hampir semuanya laki-laki india gitu dan agak serem (ga bermasud apa-apa) tapi
karena kami perempuan jadi merasa kurang nyaman. Setelah perjalanan yang lebih
dari 5 jam kami tak kunjung sampai, perjalanan melewati toll tapi lumayan macet
dan karena bis ini operan jadi destinasi kami bukan hanya Berjaya Times Square
melainkan mengantar semua penumpang lainnya juga, seharusnya kami tiba di Kuala
Lumpur pukul 14:30 an lah tetapi karena mampir-mampir kami baru tiba sekitar
pukul 16:00, sampai di Berjaya kami membeli nasi kotak dan menuju hotel naik
Taksi, sebenernya lumayan mahal tapi karena kami sudah sangat kelelahan dan kelaparan
apa boleh buat. Sampai di hotel kami check-in, makan kemudian mandi dan tidur!
Rencana agak berantakan gara-gara bus itu, jadinya kami hanya akan beristirahat
saja di hari pertama Kuala Lumpur supaya besoknya sudah fresh untuk
jalan-jalan.
Pacific Express KL |
Kami belum cukup tau area KL ini
sehingga kami mendownload offline map dan juga rute kereta, sampai saat ini aku
juga belum paham untuk sistem kereta di KL ini ada rapid KL dan KTM komuter,
tetapi pas di stasiun untuk beli tiket pada mesin, itu pilihannya jadi banyak
banget agak bingung sih kalo secara keseluruhan gimana tapi kami berpatokan
pada tujuan dan kendaraan apa yang harus dinaiki. Beruntung letak hotel ini
sangat strategis (dekat dengan stasiun pasar seni). Untuk KL ini lebih mirip
dengan Jakarta ya karena banyak kendaraan pribadi serta tukang jualan di
jalanan.
Setelah bermalam di KL,
alhamdulillah paginya sudah sangat fresh untuk melanjutkan perjalanan. Tempat
yang kami tuju pertama adalah Batu Cave, kenapa? Pagi-pagi biar ga panas. Aku cukup berjalan kaki ke stasiun pasar seni kemudian naik LRT ke stasiun KL
Central kemudian beralih ke KTM komuter untuk menuju Batu Cave, dan cara
pembelian tiketnya cukup menggunakan mesin-mesian yang banyak terpasang di
stasiun dan memilih jenis kereta yang akan kita naiki, nanti akan muncul
rute-rute yang dilayani dan tinggal klik sambil masukkan uang kertas atau koin.
Nanti kita akan mendapat koin plastik yang di tap sebagai kartu untuk masuk,
kemudian pada stasiun tujuan tinggal kita masukkan pada gate keluar (semacam
kaya celengan).
KL sentral station |
suasana komuterline |
Perjalanan dari KL Central menuju
Batu Caves ditempuh sekitar 30 menit, KTM komuter ini mirip commuterline
Jakarta kok, ada gerbong wanita yang letaknya di tengah-tengah dan juga bedanya
ga sepadat di Jakarta ya guys. Setelah 30 menit kami tiba di Batu Cave dan
ternyata sudah sangat ramai, area wisata di sini tidak terlalu luas jadi kita
aktivitasnya Cuma foto-foto ngeliatin monyet dan burung-burung, kami tidak naik
ke atas karena sudah sangat lelah masih
memiliki banyak rencana wisata.
penjual bunga persembahan di batu cave area |
Setelah puas berfoto kami
melanjutkan perjalanan ke Akuaria KLCC dan Twin Towers kedua tempat ini dalam
satu area. Untuk menuju kesini kami menggunakan LRT dari KL Central dan
langsung turun di stasiun KLCC, masuk stasiun langsung mall Suria dan kami
berjalan menuju Akuaria KLCC. Tiba di sana cukup antri dan HTM sekitar
200ribuan (lupa berapa ringgit), koleksinya lumayan lah bisa melihat
bermacam-macam jenis ikan. Dari Akuaria sebenernya bisa langsung jalan kaki
kembali ke lobby mall Suria dan keluar sudah sampe ke Twin Towers, tapi karena
kami bingung malah keluar mall jalan lewat panas-panasan dan ke Twin Towers,
setelah itu bodohnya kita jalan lagi ke Akuaria lewat luar, padahal tinggal
masuk mall udah sampe stasiun, maklumlah patokan peta offline.
shark in aquaria KLCC |
Setelah berwisata KLCC kemudian
kita makan siang di KL Central dan melanjutkan perjalanan ke Petaling Street
untuk belenjongg... Petaling Street disebut juga Chinatown nya KL, bedanya
Chinatown KL sama SG adalah, kalau di SG harga barang udah dipatokin jadi kita
ga perlu bargain lagi, tapi kalo di KL jarang sekali dipatokin harga jadi ya
harus pinter-pinter nawar aja sih. Area menuju Petaling Street ini juga lumayan
buat foto-foto, sayang sekali batre hape kita sekarat semua jadi yaa ga
foto-foto, fokus belanja aja. Selesai belanja kita balik ke hotel dengan jalan
kaki, karena deket sih.
Setelah seharian berwisata
malamnya tepar sambil packing karena besok sorenya harus kembali ke JKT ☹. Pagi harinya kita masih punya
cukup banyak waktu sehingga kita sarapan di restoran deket hotel lalu ke Pasar
Seni, sumpah nyesel ke sini, tau ga kenapa ??
Letaknya deket banget sama
hotelnya, dan kita baru kesini di ahri terakhir padahal barang-barang yang
dijual di sini lebih bagus daripada Petaling Street, harga sudah dipatokin ga
perlu nawar dan juga adem ga panas-panasan, buat yang mau ke KL kalo versi aku lebih recommend belanja di Central Market sih. Setelah selesai belanja kita
nyari tempat duduk karena pesawat masih sore dan bingung mau kemana, sudah
check out pula. Akhirnya kita beli kelapa ijo dan duduk di situ lumayan lama
lah (beberapa jam), karena si abang yang jualan pergi entah kemana dan kita
belom bayar jadi nungguin si abang balik.
Selanjutnya kita melanjutkan
perjalanan ke bandara naik Grab Car karena badan sudah sangat lelah ga sanggup
kalo naik kereta bawa ransel yang teramat berat ini. Sampe bandara terlalu awal
sih jadi kita ya keliling-keliling dulu sampe buka waktu check-in, beruntung
banget early check-in karena imigrasinya ternyata antriannya amat sangat
panjang jadi memang lebih baik check-in itu maksimal 90 menit sebelum
penerbangan ya guys, terutama untuk International flight karena selain antri
check-in kita harus anti imigrasi yang lebih lama lagi, lalu untuk KLIA 1 ini
tempat check-in sama boarding beda bangunan, jadi harus naik kereta. Jadi
lumayan estimate time, saran aku jangan dateng mepet aja ya.
Berikut aku informasikan budget
perjalanan SG-KL ya (ga termasuk makan dan belanja ya)
-
Airfare : Tiger Air & Batik Air (PP) IDR
900,000 / bisa lebih murah kalo naiknya ga Batik Air ya
-
Hotel : City Backpacker & Pacific Express (2
N) IDR 1,500,000 / ini harga 2 orang ya
-
STP (Singapore Tourist Pass) : SGD 380 sekitar
380,000 / SGD 10 nya refundable ya
-
Bus SG-KL : IDR 150,000
-
Internet package/ roaming : IDR 0 (kita ga pake
internetan)
-
HTM Madame Tussaud : IDR 215,000
-
HTM Singapore National Gallery : IDR 200,000
-
HTM Akuaria KLCC : IDR 200,000
-
FYI untuk sekali makan standart bisa buat budget
IDR 50,000-IDR 100,000 ya
Untuk tarif kereta di KL aku ga
buat perhitungan karena ngecer sehingga tiap tujuan pun tarifnya berbeda, tapi
tenang aja lumayan murah kok.
Sekian dan terima kasih, sampai
ketemu di next backpacker !
2 komentar
kak untuk national gallery singapore, htm 20 dollar sdh bisa akses ke seluruh ruangan? termasuk yg paling atas? (yg seperti ada kubah putihnya). thanks before
BalasHapus20sgd belum semua gallery, jd dijual terpisah gitu. Tp ada juga yg bisa access all gallery, harganya lebih mahal 😊
Hapus